Saturday 8 May 2010

JEMBER MEMBUTUHKAN TEKNOKRAT AGROPOLITAN SEBAGAI PEMIMPIN

JEMBER MEMBUTUHKAN TEKNOKRAT AGROPOLITAN SEBAGAI PEMIMPIN

Kabupaten Jember dibentuk berdasarkan Staatsbland Nomor 322 tanggal 9 Agustus 1928 dan sebagai dasar hukum mulai berlaku tanggal 1 Januari 1929. 91 tahun sejak berdirinya kini Jember menjadi kota yang bergeliat dan berkembang pesat dengan sokongan bidang pertaniannya sebagai kabupaten yang memiliki potensi yang cukup luar biasa untuk di kembangkan. Dengan sebagian besar penduduk masih bekerja sebagai petani, perekonomian Jember masih banyak ditunjang dari sektor pertanian. Di Jember terdapat banyak area perkebunan, sebagian besar peninggalan Belanda. Perkebunan yang ada dikelola oleh Perusahaan nasional PTP Nusantara dan Perusahaan daerah yaitu PDP (Perusahaan Daerah Perkebunan)
Kesuburan tanah, dan dukungan ketersediaan sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi dari kawasan sekitar yang melimpah membuat Jember menjadi kota yang berpotensi cerah dan gemilang. Namun harus kita akui perkembangan pertanian di Jember mengalami pasang surut yang membingungkan. Di lain sisi sebenarnya penyediaan sumber daya teknolog pertanian dan pangan di Indonesia dan jember secara khusus juga telah mengalami perkembangan. Namun apa yang menjadi kendala selama ini juga tak kunjung bisa terselesaikan. Masalah lahan pertanian yang kian menciut akibat beralih fungsinya lahan pertanian menjadi kawasan pemukiman dan kawasan industri ataupun bisnis. Kemudian ketidak percayaan sumberdaya manusia di bidang pertanian akan lapangan pekerjaan yang kurang menjanjikan di bidang pertanian sehingga kaum muda tidak begitu bergairah melanjutkan warisan budaya tani dari generasi sebelumnya.
Sehingga KAMMI Daerah Jember meyakini bahwa jember harus dikembangkan menjadi kota yang agropolitan dan dipimpin seorang teknokrat yang mampu menjembatani kepentingan dan kemajuan pertanian di Kabupaten Jember. Selain beberapa visi misi besar lain calon pemimpin Jember tentang kemajuan masa depan jember.
Mengutip tulisan dari Taufiq Amrullah ST, ME mantan ketua umum PP KAMMI maka menurut pengertian beliau pemimpin adalah mereka yang mampu memvisualisasikan masa depan dan mampu mengkomunikasikan visinya pada orang lain, sosok yang mampu mengatasi persoalan, sarat pengalaman yang mampu melihat gambaran secara keseluruhan dan dapat membantu orang lain melihatnya juga. Sehingga dibutuhkan seorang pemimpin yang bukan hanya pintar, namun pandai berkomunikasi dan dekat dengan rakyat. Dari pengertian pemimpin menurut Taufiq Amrullah tadi kita bisa mengambil 3 point penting yakni kemampuan menyelesaikan masalah, komunikasi, dan pengalaman. Sehingga KAMMI meyakini bahwa jember membutuhkan seorang teknokrat agropolitan, seorang yang ahli di bidangnya, yang berpengalaman sebagai pemimpin, dan dekat dengan rakyat sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama kaum petani yang mulai termarjinalkan, bukan hanya teknokrat yang cerdas namun tidak becus dalam manajerial dan mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat terutama yang tidak mendukung sector pertanian sebagai basis utama perekonomian rakyat jember.


a.n



KAMMI DAERAH JEMBER

Naufal Firdaus Nurdiansyah

Komentar :

ada 0 komentar ke “JEMBER MEMBUTUHKAN TEKNOKRAT AGROPOLITAN SEBAGAI PEMIMPIN”

Post a Comment

Silakan memberi komentar di sini, No SARA buat komentarnya

 

© 2009 Fresh Template. Powered by Blogger.

Fresh Template by NdyTeeN.