Saturday 21 March 2009

Foto Koleksi Orang Ganteng






















Thursday 5 March 2009

go out from euro,jews!

Bisakah bangsa Yahudi tinggal di Eropa? Mendengar pertanyaan ini, sepertinya agak sulit untuk percaya, tapi setelah 70 tahun berlalu dalam ketenangan, apakah memang masih ada tempat untuk eksistensi Yahudi di Eropa? Apakah di tahun 2009 ini, bangsa Yahudi bisa tinggal di daratan ini, dalam sebuah komunitas tersendiri? Jawabannya, tersimpan di balik beberapa kejadian dalam pekan-pekan belakangan ini, negatif.

Sekarang, seorang Yahudi tidak bisa lagi berjalan tenang dengan menunjukan identitas ke-Yahudi-annya. Atau juga tak lagi leluasa mengunjungi institusi Yahudi yang tidak dijaga oleh keamanan dan polisi; mereka harus diam di dalam rumahnya, ketakutan. Mereka akan terus begitu, dan hanya bisa ceria lagi manakala bertemu dengan kolega mereka, di sekolah, atau beberapa tempat lain. Di situlah mereka akan bisa memperlihatkan identitas diri mereka.

Turki, Prancis, dan Inggris seakan berubah menjadi neraka bagi orang Yahudi. Mereka harus menyembunyikan Bintang David dan pakaian unik mereka, dan sinagog sama sekali bukan tempat perlindungan yang baik. Jika kita amati, di Turki atau Itali, setiap toko yang dimiliki oleh orang Yahudi selalu saja dijaga oleh polisi. Perlahan-lahan, bangsa Yahudi dipaksa pada sebuah kenyataan, bahwa mereka adalah suatu kaum yang diasingkan. Pengamat Israel menyimpulkan, Yahudi sekarang; ketakutan, malu, dan patuh.

Kebencian Eropa terhadap orang Yahudi sebenarnya mempunyai akar sejarah ratusan tahun, bukan hanya sekarang saja. Sejak lama di berbagai negara Eropa, bangsa Yahudi mengalami diskriminasi. Penolakan mereka untuk beralih menjadi Kristen menyebabkan mereka dipencilkan dan tidak diterima sebagai warganegara. Mereka dipandang sebagai bangsa ingkar yang sudah dibuang Tuhan, dan dicerca sebagai pembunuh Yesus. Penolakan mereka untuk memuliakan raja menyebabkan patriotisme mereka diragukan. Sedangkan Eropa, hampir separuhnya menganut sistem monarki. Tidak heran kalau mereka dilarang memiliki tanah dan banyak pekerjaan tertutup bagi mereka.

Di abad pertengahan, orang Yahudi hanya boleh tinggal di bagian-bagian khusus kota yang disebut ghetto, perkampungan yang dikelilingi tembok dan gerbangnya dikunci pada malam hari. Penghuni ghetto dilarang keluar pada hari-hari tertentu, misalnya pada hari wafat Isa Almasih.

Kebencian yang tertanam ini sewaktu-waktu meledak menjadi kerusuhan luas berupa penjarahan dan pembantaian. Pada masa Perang Salib pertama tahun 1096, bangsa Yahudi mengalami pembantaian besar-besaran di Lembah Rhein. Pada akhir abad ke-13 orang Yahudi diusir secara besar-besaran dari Inggris,dan pada akhir abad ke-14 dari Prancis. Tahun 1492 pengusiran terbesar terjadi di Spanyol. Kepada orang Yahudi diberi dua pilihan, beralih memeluk agama Kristen atau angkat kaki. Hampir 150 ribu orang meninggalkan Spanyol, pindah ke negara-negara Islam di sekitar Laut Tengah. Yang tinggal mengalami penindasan karena ternyata hanya berpura-pura memeluk agama Kristen. Banyak diantara mereka yang dihukum bakar.

Keadaan pemeluk Yahudi membaik seiring dengan revolusi dan kebangkitan kapitalisme di Eropa. Tahun 1743 pemeluk Yahudi di Inggris diakui sebagai warganegara. Bahkan di masa Ratu Victoria, seorang Yahudi, Benjamin Disraeli menjadi perdana menteri. Revolusi Perancis mengubah kehidupan orang Yahudi. Untuk pertama kali setelah seribu tahun mereka diakui sebagai warga negara tempat mereka tinggal. Lantas, bagaimana dengan keamanan di negeri-negeri Eropa ini? Jawabannya, lagi-lagi, tidak.

Anti-Semitisme adalah fenomena Eropa, dengan jutaan orang yang sekarang tersebar di daratannya dan memantik konflik dengan Israel dan Yahudi. Krisis ekonomi global menjadi isyu pendukung bahwa Yahudi memang penyebab semuanya. Tren ini berkembang pesat di seluruh dunia bahkan. Kondisi Israel persis seperti dulu lagi yang terpojok.

Setelah Perang Dunia II, Yahudi selalu menempel di negara-negara yang kaya. Tapi sekarang, ini tahun 2009, bukan 1939. Yahudi sekarang mempunyai negara; negara yang kaya dan sukses dengan standar Eropa. Pendapatan per-kapita penduduk Inggris saat ini adalah $39,000, dan Israel, bandingkan, sudah mencapai $29,000! Israel bahkan sekarang sudah menjadi 10 negara terkaya di dunia. Kini, ketika anti-Semit meluas, pemerintah Israel sudah menyerukan semua bangsa Yahudi di Eropa untuk menetap di Israel.

Pemerintah Israel menegaskan pada warganya bahwa mereka memiliki tanah air, jadi mengapa harus menjadi warga negara kelas dua di negeri lain? Mengapa menjadi takut akan identitas Yahudi? Jika saja orang Yahudi mau tinggal di Israel, maka nasib 750.000 anak-anak Yahudi yang tersebar di Eropa Barat akan mempunyai masa depan yang jelas. Inilah tujuan obyektif dari Zionisme. Bukankah ketika datang pertama kali ke tanah ini, Zionisme begitu menginginkan rumah pelindung untuk bangsa Yahudi?

Ketika seluruh dunia mengancam bangsa Yahudi, maka menetap di Israel, tanah rampasan hasil menjajah Palestina, sama sekali bukan masalah bagi bangsa Yahudi, tetapi solusi.

pohon ghorqod

pohon Ghorqod memang dikenal sebagai pohonnya kaum Yahudi. Hal tersebut secara tegas dinyatakan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya mengenai peperangan hari akhir yang berbunyi :

Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon itu berkata: Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon Ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi.” (HR. Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lulu ‘wal-Marjan III/308)

Pohon Gorqod (Nitraria Retusa) merupakan tanaman sejenis semak berdaun kecil-kecil dan lebat, dengan ranting yang juga banyak. Ketika kecil pohon ini hanya berupa semak yang kecil, mustahil untuk dijadikan tempat bersembunyi. Namun ketika sudah besar, tanaman ini memiliki batang yang cukup kokoh untuk bisa dipanjat dan rerimbunan dedaunannya sangat lebat sehingga bisa dipakai sebagai tempat bersembunyi, walau pohon ini tidak tinggi-tinggi amat.

Zionis-Israel telah melakukan penanaman pohon Ghorqod sejak lama. Bahkan Yahudi seluruh dunia sangat dianjurkan untuk berpartisipasi secara aktif menanami pohon jenis ini di wilayah pendudukan Zionis-Israel di tanah Palestina. Website Jewish National Fund (jnf.org) dalam bagian JNF Store (Tress for Israel Certificate) di akhir tahun 2007 telah mengumumkan jika di tanah Palestina yang dikuasai Israel telah ditanami tak kurang dari 220 juta batang pohon ghorqod.

Situs tersebut juga mengiklankan bahwa siapa saja bisa untuk membeli phon ghorqod dan menyumbangkannya untuk ditanami di wilaya pendudukan. Satu batang pohon dihargai US $18, dan barang siapa membeli dua batang seharga US $36 akan diberi bonus satu batang. Sistem pembayarannya bisa lewat kartu kredit. Dan pengepakan serta pengirimannya pun bisa dipilih lewat metode apa.

Adakah pohon Yahudi tersebut di Indonesia? Sejauh ini saya belum mendengar adanya pohon Ghorqod di negeri ini, walau bukan hal yang mustahil jika Ghorqod ternyata juga ada di sini. Sebab itu, dalam halaman ini saya sertakan pic dari pohon ghorqod yang telah dibenarkan oleh dua tokoh HAMAS saat saya bertemu dengan mereka di Jakarta tahun lalu. Wallahu’alam bishawab.

Akhirnya Ulama Saudi Berani Kritik Keluarga Kerajaan Secara Terbuka

Akhirnya ulama Saudi berani juga mengkritik keluarga kerajaan. Kritikan secara langsung dan terbuka yang dilakukan ulama Saudi kepada keluarga kerajaan termasuk tidak lazim di negri yang mengklaim paling Sunnah itu.

Kritikan yang dilakukan oleh Syaikh Yusuf Ahmad seorang profesor di departemen hukum Islam Universitas Al Imam yang juga merupakan pegawai pemerintah itu ditujukan kepada hartawan kerajaan dan pengusaha saudi.

Dua nama yang cukup terkenal dikalangan masyarakat Saudi bahkan dunia yang di kritik secara langsung oleh ulama tersebut adalah pangeran Al Walid Bin Talal dan Walid Al Ibrahim. Pangeran Al-Walid sendiri merupakan keponakan dari almarhum Raja Fahd dan juga merupakan sepupu dari Raja Abdullah bin Abdul Aziz karena masih satu garis keturunan dari Bani Al Su'ud yg merupakan pendiri kerajaan Saudi Arabia.

Syaikh Yusuf Ahmad mengkritik keras kedua orang itu karena mereka - terutama pangeran Walid bin Talal memiliki stasiun TV yang secara tidak langsung mengkampanyekan 'westernisasi' di negara Arab. Stasiun TV MBC dan Rotana adalah stasiun TV Arab ber'style' barat. Film-film box office hollywood, musik dan gaya penyanyi ala MTV mewarnai siaran kedua stasiun TV itu.

Syaikh Yusuf bahkan mengatakan kalau stasiun TV milik mereka itu lebih berbahaya dari dealer narkoba karena saluran TV tersebut menyiarkan secara langsung film-film ala barat yang sudah barang tentu sangat menyimpang dari timbangan syariat Islam.

Kritikan keras yang disampaikan oleh Syaikh Yusuf berkaitan dengan respon dari pernyataan Al-Walid yang menyatakan suatu saat nanti akan ada bioskop di kerajaan Saudi yang memutar film-film 'positif' yang sesuai dengan aturan yang berlaku di Saudi.

Kritikan ini terjadi setelah 6 bulan sebelumnya, seorang mantan petinggi di pengadilan Arab Saudi mengeluarkan pernyataan – boleh membunuh pemilik stasiun TV satelit yang menampilkan dan menyiarkan konten-konten yang tidak bermoral . Tapi dia tidak menyebutkan secara spesifik nama pemilik stasiun TV itu.

“Film adalah alat yang digunakan oleh orang munafik untuk mengkampanyekan program westernisasi mereka kepada masyarakat, hal itu sangat menyimpang dari ajaran agama,”kata Syaikh Yusuf Ahmad dalam suatu situs Islam.

“Ini sebuah tugas untuk menyeret dia (Al-Walid) dan Al-Walid Ibrahim serta orang-orang seperti dia, ke pengadilan,” tambahnya. “Mereka tidak kurang berbahaya nya dengan dealer narkoba.”

MBC group yang dimiliki pangeran Al-Walid yang di dalam nya juga ada stasiun TV MBC – menyiarkan film, hiburan, berita dan program-program anak-anak dalam bahasa Arab dan Inggris, termasuk film-film Amerika dan Eropa.

Sedangkan stasiun TV Rotana dimiliki oleh Al-Walid Ibrahim merupakan jaringan stasiun TV Arab yang terkenal yang menyiarkan film dan video musik layaknya MTV.

Sekilas Tentang Pangeran Al-Walid bin Talal

Craig Unger mantan deputi direktur New York Observer dalam bukunya yang berjudul “Dinasti Bush Dinasti Saud” memaparkan kelakuan beberapa oknum keluarga kerajaan di negeri itu. Termasuk di dalamnya pangeran Al-Walid Bin Talal yang sangat 'flamboyan'.

Pangeran Al-Walid adalah anggota keluarga kerajaan Saudi yang bergaya hidup barat, berada dikalangan jetset, alumni universitas di barat . Bahkan anak-anaknya yang perempuan satupun tidak ada yang memakai hijab. (selengkapnya baca Eramuslim Digest edisi Genesis of Zionism [2])

Pangeran Al-Walid menurut majalah Forbes termasuk orang ke 13 dari orang-orang terkaya di dunia. Termasuk yang memiliki saham Disney World dan beberapa bank riba.

All about HNW



Ia politisi, uztad dan cendekiawan yang bergaya lembut serta menge-depankan moral dan dakwah. Sosoknya semakin dikenal masyarakat luas setelah ia menjabat Presiden Partai Keadilan (PK), kemudian menjadi Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai ini memperoleh suara signifikan dalam Pemilu 2004 yang mengantarkannya menjadi Ketua MPR 2004-2009. Kepemimpinnya memberi warna tersendiri dalam peta perpolitikan nasional.



Nama : DR. H.M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A

Lahir : Klaten, 8 April 1960

Agama : Islam

Jabatan : -Ketua MPR 2004-2009

- Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera

Isteri : Alm. Hj. Kastrian Indriawati/ Diana (sekarang)

Anak : 1. Inayatu Dzil Izzati

2. Ruzaina

3. Alla Khairi

4. Hubaib Shidiqi



Pendidikan:

- SDN Kebondalem Kidul I, Prambanan Klaten, 1972

- Pondok Pesantren Walisongo, Ngabar Ponorogo, 1973

- Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, 1978

- IAIN Sunan Kalijogo, Yogyakarta ( Fakultas Syari’ah), 1979

- Fakultas Dakwah & Ushuluddin Universitas Islam Madinah Arab Saudi, 1983

Judul Skripsi “ Mauqif Al-Yahud Min Islam Al Anshar”

- Program Pasca Sarjana Universitas Islam Madinah Arab Saudi, jurusan Aqidah, 1987

Judul Skripsi “ Al Bathiniyyaun Fi Indonesia,”Ardh wa Dirosah”

- Program Doktor Pasca Sarjana Universitas Islam Medina, Arab Saudi, Fakultas Dakwah & Ushuludiin, Jurusan Aqidah, 1992

Judul Diskripsi “Nawayidh lir Rawafidh Lil Barzanji, Tahqiq wa Dirosah”



Pekerjaan:

1. Dosen Pasca Sarjana Magister Studi Islam, UMJ

2. Dosen Pasca Sarjana Magister Ilmu Hukum, UMJ

3. Dosen Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Dosen Fakultas Ushuluddin (Program Khusus) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Dosen Pasca Sarjana Universitas Asy-Syafi’iyah, Jakarta

6. Ketua LP2SI (Lembaga Pelayanan Pesantren dan Studi Islam) Yayasan Al-Haramain, Jakarta

7. Dewan Redaksi Jurnal “Ma’rifah”

8. Ketua Forum Dakwah Indonesia



Organisasi:

- Anggota PII, 1973

- Andalan Koordinator Pramuka Gontor bidang kesekretariatan, 1977 – 1978

- Training HMI IAIN Yogyakarta, 1979

- Sekretaris MIP PPI Madinah, Arab Saudi, 1981 – 1983

- Ketua PPI Arab Saudi, 1983 – 1985

- Peneliti LKFKH (Lembaga Kajian Fiqh dan Hukum) Al Khairot

- Anggota Pengurus badan Wakaf Pondok Modern Gontor, 1999



Seminar dan Karya Ilmiah:

1. Menghadiri undangan MASG di IIlinois, AS, 1994 (Menyampaikan prasaran)

2. Menghadiri undangan International Islamic Student Organisation di Istambul, Turki, 1996

3. Seminar Internasional madrasah wak Tanjung Al-Islamiyyah, Singapore, 1998 (Menyampaikan makalah).

4. Menghadiri undangan Seminar International dari Moslem Association of Britain di Manchester dan London.

5. Seminar mahasiswa Indonesia di Malaysia, 1999 (Menyampaikan makalah).

6. Seminar Internasional dari LIPIA dari Universitas Imam Muhammad bin Saud Riyadh, di Jakarta (Menyampaikan makalah), 1999 bersama KH. Irfan Zidny, MA, Prof.Ismail Sunni dan KH. Abdullah Syukri Zarkasi, MA.

7. Menghadiri seminar Internasional di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, bekerjasama dengan Universitas Imam Muhammad Saud, Jakarta 1999.

8. Menghadiri undangan festival nasional dan seminar internasional Janadriyah, Riyad, Arab Saudi (tahun 2000) bersama Prof. Dr. Nurcholis Madjid dan Prof. Dr. Amien Rais.

9. Menghadiri undangan seminar Perkembangan Islam di Eropa dari Islamiska Forbundet I Sverige, Stockholm, Swedia.

10. Berbagai seminar di dalam negeri

11. Membimbing dan menguji tesis master mahasiswa pasca sarjana Universitas Muhammadiyah dan IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.



Kata Pengantar buku-buku terjemahan:

• Prinsip-prinsip Islam untuk kehidupan oleh Prof. Sholeh Shawi

• Ensiklopedi Figh wanita oleh Prof. Abdul Karim Zaid (cetakan Rabbani Pres)

• Pengantar studi Islam oleh Ust. Prof. Yusuf Al Qordhowi (cetakan Al-Kautsar)

• As-Sunnah sebagai sumber ilmu dan kebudayaan oleh Ust. Prof. Yusuf Al Qordhowi (cetakan Al-Kautsar)

• Fitnah Kubro, klarifikasi sikap para sahabat oleh Prof. Amhazun (cetakan Al-Haramain)

• Kajian atas kajian Hadits Misogini (dalam buku Feminisme)

• Tadabbur Surah Al Kahfi (dalam bulletin Tafakkur)

• Tadabbur Surah Yasin (dalam bulletin Tafakur)

• Editor terjemah tafsir Ibnu Katsir

• Menulis rubrik HIKMAH di harian REPUBLIKA

• Beberapa makalah diseminar-seminar

• Tajdid sebagai sebuah harakah (jurnal Ma’rifah)

• Revivalisme Islam dan Fundamentalisme sekuler dalam sorotan sejarah (dalam buku menggugat gerakan pembaharuan Islam)

• Inklusivisme Islam dalam literatur klasik (dalam jurnal Profetika)

Sunday 1 March 2009

Babi Yahudi Serang Pemuda Palestina

Babi-babi milik pemukim Yahudi Israel ternyata tidak mau kalah dengan tuan nya. Setelah tuannya dengan pasukan tempur lengkap menyerang Gaza – dan sekarang ternak babi milik pemukim Yahudi menyerang seorang pemuda Palestina.

Puluhan babi milik pemukim Yahudi menyerang seorang pemuda Palestina dari desa An-Nasarieyah sebelah utara tepi Barat kota Nablus hari Ahad kemarin.

Sumber medis Palestina mengatakan bahwa pemuda yang bernama Ayman Ibrahim Hamdan berumur 25 tahun itu telah dipindahkan ke Rumah Sakit Rafidia yang ada di kota setelah dia digigit oleh salah satu babi piaraan tersebut.

Hamdan yang menceritakan peristiwa itu ke reporter Ma'an mengatakan bahwa puluhan babi telah dilepas dengan sengaja oleh pemukim Yahudi dari pemukiman ilegal Al-Hamra yang bersebelahan dengan desa tempat dia bertani.

Salah satu babi menggigit kaki nya, mengakibatkan terjadinya luka dan dia segera dipindahkan ke rumah sakit, di gambarkan kondisi lukanya hanya luka ringan.

Bisa jadi babi menjadi salah satu senjata baru pemukim Yahudi untuk menyerang warga Palestina yang mayoritas muslim. Dan bisa disimpulkan Zionis Israel dan ternak babi tidak jauh berbeda.

Biaya Perawatan Ariel Sharon Membebani Israel!



"Dengan segala hormat yang wajib diberikan atas kontribusi dari Ariel Sharon, kami tidak mengerti mengapa negara harus membayar biaya kantor ini. Kami merasa harus ada penyidikan oleh otoritas Negara yang kompeten."

Demikian sebagian bunyi surat yang disampaikan kepada Departemen Kesehatan Israel. Surat ini mengkritik biaya pengeluaran pemerintah untuk kantor Gilad, putra mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, di serambi perawatan ayahnya di rumah sakit.

Rumah sakit Chim Sheba yang berada dekat Tel Aviv, di mana Sharon dirawat akibat menderita koma sejak tiga tahun lalu, sedang mengkaji untuk mengirim Sharon ke rumahnya di pertanian miliknya di Negev, didampingi oleh perawat untuk memberikan perawatan yang semestinya di bawah pemantauan melekat.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh manajemen rumah sakit menyebutkan, "Pihak rumah sakit senantiasa kontak dengan keluarga Sharon dan para perawatan, untuk mengidentifikasi dan menemukan cara terbaik untuk perawatan di luar rumah sakit."

Sharon (81 tahun), yang dirawat berkaitan dengan stroke akut sejak Januari 2006, masih dalam kondisi koma. Meskipun sudah dilakukan beberapa operasi pada otaknya. Dia akan dipindahkan ke rumahnya di Israel selatan.

Rumah sakit mengeluarkan pernyataan ini setelah sebuah kelompok bernama Oomitz mengirim surat ke Departemen Kesehatan, yang isinya mengatakan bahwa keluarga Sharon menolak permintaan sebelumnya untuk menyelesaikan perawatan di luar rumah sakit.

Pihak rumah sakit mengatakan dalam pernyataannya, “Mantan Perdana Menteri Israel telah menerima perlakuan lebih dari rata-rata warga Negara lainnya." Pihak rumah sakit menambahkan bahwa kelompok yang mengirim surat tadi juga mengisyaratkan bahwa putra Sharon, Gilad, yang mendapatkan kantor di ruang rumah sakit di samping ayahnya, digunakan untuk melakukan urusan pribadi."

Pihak rumah sakit mengutip pernyataan dari kelompok tersebut yang mengatakan, "Dengan segala hormat yang wajib diberikan atas kontribusi dari Ariel Sharon, kami tidak mengerti mengapa negara harus membayar biaya kantor ini. Kami merasa harus ada penyidikan oleh otoritas Negara yang kompeten." Pihak rumah sakit tidak memberikan konfirmasi jelas berkaitan dengan kantor putra Sharon tersebut.

Menurut sumber Israel kepada koran "Yediot Aharonot", pihak manajemen rumah sakit dalam suratnya tersebut bersikap masa bodoh atas penggunaan ruangan oleh putra Sharon di samping ayahnya yang dirubah Gilad menjadi kantor untuk mengelola usahannya. Hal menghalangi pasien biasa tidak bisa menggunakan ruang tersebut. Meskipun secara tidak langsung pihak menejemen rumah sakit mengakui tidak ada kebutuhan mendesak keberadaan Sharon di rumah sakit. Pihak rumah sakit menegaskan, diskusi diskusi berlangsung terus dengan tim perawat dan keluarga Sharon, untuk menentukan kemungkinan menerima perawatan yang diperlukan di lingkungan yang jauh dari rumah sakit.

Sumber-sumber Aharonot menambahkan, tindakan Gilad Sharon merubah salah satu kamar tempat tidur ayahnya menjadi kantor khusus untuk menjalankan bisnisnya tidak tercakup oleh alokasi keuangan untuk Sharon, yang menderita stroke tiga tahun lalu, sejak saat itu dia masuk rumah sakit dalam kondisi koma dalam waktu yang lama. Pemerintah mengalokasikan dana 1,5 sampai 2 juta shekel per tahun, termasuk penugasan orang yang mengurus Sharon, kantor dan arsip dokumen pribadinya.

Bela Israel, AS Boikot Konferensi Anti-Rasisme

AS akan memboikot Konferensi Anti-Rasisme Durban II dengan alasan konferensi itu anti-Yahudi. Seorang pejabat senior AS yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan, AS memutuskan untuk tidak ikut dalam konferensi itu setelah gagal mengubah draft final Konferensi Durban II yang salah satunya berisi kecaman terhadap kebijakan rasialis Israel terhadap warga Palestina.

Draft tersebut disepakati dalam pertemuan di Jenewa tanggal 16 Februari kemarin yang membahas tentang persiapan Konferensi Anti-Rasisme Durban II. Dalam pertemuan tersebut, wakil AS gagal untuk mengubah isi draft yang terkait Israel. Jubir Departemen Luar Negeri AS Robert Wood pada Jumat malam sudah mengisyaratakan ketidakikutsertaan AS dalam konferensi tersebut. Wood menilai draft proposan Konferensi Durban II tidak akan banyak membantu mengatasi masalah rasisme. "Oleh sebab itu, AS tidak mau terlibat lebih jauh atau berpartisipasi dalam konferensi ini berdasarkan draft yang ada sekarang," tukas Wood.

Konferensi anti-rasisme pertama digelar di Durban, Afrika Selatan beberapa hari sebelum kejadian serangan 11 September 2001 di AS dan dilatarbelakangi gerakan Intifada kedua di Palestina melawan penindasan Israel. Dalam konferensi pertama itu, wakil AS dan Israel melakukan aksi walk-out sebagai bentuk protes terhadap upaya negara-negara Arab yang memperjuangkan agar Zionisme dimasukkan dalam kataori rasisme.

Selain AS, Kanada dan Israel juga menyatakan memboikot pelaksanaan Konferensi Durban II yang dijadwalkan berlangsung di Jenewa pada 20-24 April mendatang. Keputusan AS memboikot Konferensi Durban II dipuji oleh para pejabat Israel dan organisasi-organisasi Yahudi di AS. Mereka menyerukan Eropa untuk ikut memboikot Konferensi Durban II.

Menlu Israel Tzipi Livni menuding konferensi anti-rasisme itu adalah konferensi anti-Semit dan anti-Israel. "Keputusan AS seharusnya menjadi contoh bagi negara lain yang juga memiliki nilai-nilai yang sama dengan kami," kata Livni.

Sementara itu, Conference of Presidents yang memayungi sekitar 50 organisasi Yahudi di AS dalam mengungkapkan harapannya agar negara-negara Eropa juga ikut memboikot Konferensi Durban II. Organisasi United Jewish Communities menyatakan, tindakan Presiden Obama menolak berpartisipasi dalam koneferensi ini merupakan tindakan yang benar.

"Konferensi ini makin jelas, semata-mata bertujuan untuk mengecam eksistensi Israel," kata organisasi Yahudi tersebut.

68 Perusahaan Inggris Dukung Penjajahan Israel di Palestina

Universitas SOAS di London, Inggris baru baru ini melakukan studi terhadap perusahaan-perusahaan perdagangan di Inggris tentang hubungan mereka dengan pemukiman-pemukiman Yahudi di wilayah-wilayah pendudukan Israel di Palestina, terutama di kota Yerusalem dan Tepi Barat.

Dari hasil penelitian itu terungkap, sedikitnya ada 68 perusahaan di Inggris yang mengambil keuntungan baik langsung maupun tidak langsung dari pendudukan Israel di wilayah Palestina. Dari 68 perusahaan itu, 49 perusahaan berkantor pusat di Inggris dan 19 perusahaan merupakan perusahaan yang disubsidi pemerintah Inggris yang kantornya berbasis di Israel.

Adanya hubungan ekonomi yang saling menguntungkan antara perusahaan-perusahaan Inggris dan Israel ini sebenarnya melanggar hukum dan perusahaan-perusahaan bersangkutan bisa dikenai sanksi hukum, karena keuntungan itu diambil dari sebagain besar pemukiman-pemukiman Yahudi yang dibangun secara ilegal oleh pemerintah Israel di wilayah Palestina utamanya di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem. Sementara itu, hukum di Inggris menyatakan bahwa membangun pemukiman ilegal dan semua kebijakan yang berdasarkan pada kebijakan "apartheid" merupakan tindakan kriminal.

"Dibawah International Criminal Court (ICC) Act tahun 2001 disebutkan, seseorang dianggap melanggar hukum jika melakukan kejahatan perang atau kejahatan kemanusiaan dimanapun dia berada. Kejahatan itu termasuk memindahkan populasi sipil ke wilayah pendudukan atau mengambil keuntungan dari tindakan apartheid," kata Tom Hayes , juru bicara gerakan Boycott Israel Campaign (BIG) pada al-Arabiya.

"Pembangunan pemukiman seperti yang dilakukan Israel di tanah pendudukan, berdasarkan ICC merupakan tindakan kejahatan dan tindakan yang mendukung pemukiman itu bisa dikenakan hukuman berdasarkan hukum yang berlaku di Inggris," sambung Hayes.

Hayes menyebut Agrexco-salah satu perusahaan yang memfasilitasi dan mengambil keuntungan dari pemukiman ilegal di Israel-sebagai salah satu contoh perusahaan yang bisa diajukan ke meja hijau menurut hukum di Inggris. Beberapa perusahaan Inggris lainnya yang mengimpor berbagai produk dari wilayah pemukiman ilegal Israel di Palestina antara lain perusahaan jaringan supermarket Tesco, Sainsbury's dan Somerfield, serta peruhasaah retail terkenal seperti Mark and Spencer, John Lewis dan BBQ.

Peruhaan Tesco punya jaringan dengan perusahaan Israel antara lain Arava, Hadiklaim, Mehadrin-Tnuport, Soda-Club. Sedangkan Sainsbury's punya jaringan dengan dua perusahaan Israel yaitu, Hadiklaim dan Soda Club. John Lewis menjalin jaringan bisnis dengan perusahaan Israel Ahava yang semuanya mengambil keuntungan dari produk-produk perdagangan yang berasal dari pemukiman ilegal Israel.

Produk Israel Ilegal

Sejak Israel menjajah wilayah Tepi Barat, Gaza, Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan pada tahun 1967, rezim Zionis itu memindahkan lebih dari 260.000 warganya ke pemukiman-pemukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah penjajahan itu. Oleh hukum internasional dan sejumlah resolusi PBB, pembangunan pemukiman Yahudi di atas wilayah Palestina itu sudah dinyatakan ilegal namun Israel tetap melanjutkan pembangunan pemukiman-pemukiman baru hingga sekarang dengan mengusir paksa warga Palestina dari rumah-rumah dan tanah mereka. Selain itu, hampir setiap hari orang-orang Yahudi dan tentara Israel di wilayah pendudukan melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap warga Palestina atau melakukan intimidasi untuk mengusir warga Palestina.

BIG menilai pemukiman-pemukiman Yahudi itu sebagai bentuk kejahatan perang yang dilakukan Israel, begitu pula kebijakan apartheid yang menjadi dasar pembangunan pemukiman tersebut. Inilah yang mendorong sejumlah organisasi kemanusiaan di Inggris mengkampanyekan gerakan boikot terhadap produk-produk Israel, antara lain produk bunga dan produk-produk yang berasal dari pemukiman ilegal Israel.

"Sebuah kampanye massif dari masyarakat sipil perlu dilakukan untuk menghentikan ekspor dari pemukiman dan inilah yang sedang kami lakukan di sini," kata Monica Wusteman dari organisasi Palestine Solidarity Campaign.

Menurut Wusteman, lewat kampanye boikot produk Israel, masyarakat Eropa disadarkan bahwa membeli produk Israel yang diproduksi dari kawasan pemukiman ilegal Yahudi sama artinya mendukung penjajahan Israel atas Palestina.

Baru-baru ini, BIG melakukan aksi massa di depan kantor perusahaan Apax Partners, perusahaan Inggris yang memiliki 51 persen saham di Tnuva, perusahaan distributor makanan terbesar di Israel. Tnuva memiliki 25 persen saham di Agrexco Agricultural Expor Company yang mengekspor buah-buahan, sayuran, bunga yang diproduksi di wilayah pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat. Tnuva juga punya 25 persen saham di Field Produce, perusahaan Israel di kawasan pemukiman Na'ama, yang berlokasi di wilayah pendudukan Israel di Desa Yordan.

Dalam pernyataan persnya, BIG mengatakan bahwa pemukiman-pemukiman Israel di wilayah pendudukan menjadi kendala bagi perdamaian dan hambatan bagi solusi adil dalam konflik Israel-Palestina.

Makin marak dan meluasnya seruan boikot terhadap produk buatan Israel, membuat supermarket-supermarket di Inggris mencari cara untuk mengelabui konsumen. Dengan liciknya, para pemilik supermarket mengubah label "produk buatan Israel" dengan label "produk Tepi Barat" untuk produk-produk Israel yang sebenarnya diproduksi di wilayah pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat. Salah satu produk Israel yang labelnya diganti oleh para pemilik supermarket adalah produk kurma Morrison. Label yang dicantumkan di produk kurma itu dibuat seolah-olah kurma tersebut adalah hasil produksi para petani Palestina.

"Kami terus memantau aturan dan prosedur serta kode etik di seluruh supermarket," kata Wusteman.

Meski sudah dinyatakan melanggar hukum internasional dan resolusi PBB, sampai detik ini Israel masih melakukan perluasan dan pembangunan pemukiman Yahudi di atas tanah milik warga Palestina. Surat kabar Israel, Haaretz belum lama ini berhasil mengungkap data rahasia mengenai pemukiman Israel di wilayah Palestina. Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Israel tahun 2007 itu disebutkan bahwa 75 persen pemukiman Yahudi yang dibangun Israel, didirikan tanpa ijin di atas tanah rampasan.Dari data itu juga diketahui bahwa ada lebih dari 30 pemukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah pribadi milik warga Palestina di Tepi Barat.

 

© 2009 Fresh Template. Powered by Blogger.

Fresh Template by NdyTeeN.